Anggaran Dipangkas 54%, KY Tak Bisa Penuhi Permintaan MA Buka Seleksi Calon Hakim Agung 2025
JAKARTA,quickq充值不了的原因是 DISWAY.ID- Ketua KY Amzulian Rifai mengatakan pihaknya tak dapat melakukan seleksi calon hakim agung dan ad hoc di Mahkamah Agung (MA) imbas adanya efisiensi anggaran.
Ketua KY Amzulian Rifai menyampaikan anggaran seleksi calon hakim agung dan ad hoc di MA mencapai miliaran rupiah.
BACA JUGA:Gaji Komisi Yudisial Hanya Sampai Oktober 2025, Ketua KY: Dampak Efisiensi Anggaran
BACA JUGA:Komisi III DPR RI dan Komisi Yudisial Bahas Revisi KUHAP, Sesuaikan dengan KUHP Baru
"Kalau untuk hakim agung itu perkiraan antara 4 sampai 5 miliar rupiah," kata Amzulian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.
Dia juga menjelaskan adanya konferensi pers pada Jumat, 7 Februari 2025 lalu tentang efisiensi anggaran pelaksanaan seleksi calon hakim agung, didasarkan untuk menjawab surat dari Mahkaman Agung (MA) dengan maksimal 15 hari.
“Kenapa kemarin ada konferensi pers menjawab itu? Karena ada surat Mahkamah Agung yang meminta kami menyelesaikan (seleksi) Hakim Agung dan itu harus kami jawab,” jelasnya.
"Terkait surat itu maksimal 15 hari. Maka kami nggak punya pilihan lain, harus menjawab. Itu kira-kira ya. Ya, solusinya memang kalau anggaran kami yang hanya Rp 184 M itu dikembalikan ya kami normal tentu saja," sambung dia.
BACA JUGA:Kebijakan Efisiensi Anggaran Ada yang Melawan, Prabowo: Merasa Sudah Jadi Raja Kecil
Dia menjelaskan akibat efisiensi tersebut gaji pegawai di lembaganya hanya mencukupi hingga bulan Oktober 2025.
"Kami diminta melakukan efisiensi ya segala hal karena dengan anggaran yang ada, operasional saja sehari-hari itu agak terganggu, apalagi dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Karena KY juga tidak cukup, karena gaji pegawai saja itu hanya cukup sampai bulan Oktober," jelasnya.
Bahkan, kata Amzulian menyebut biaya operasional perjalanan dinas KY mulai ditanggung pribadi tanpa ada pembiayaan dari negara.
"Saya tadi dapat kabar BBM kami mulai bulan depan beli sendiri, kendaraan kami. 54% (pemotongan) ya. Ya, 54% itu dari dari 184. Ya, ga ada lagi. Ya, kalau dipotong darinya besar mungkin masih besar. Ini dari kecil dipotong," ujar Amzulian.
BACA JUGA:Jam Operasional Terbaru Perpusnas, Ada Perubahan Imbas Efisiensi Anggaran
- 1
- 2
- »
(责任编辑:热点)
- ·FOTO: Mengintip Labirin Gelap Penuh Tengkorak 6 Juta Manusia di Paris
- ·Cara Rafael Alun Trisambodo Biar Kelihatan Tetap Miskin: Beli Barang dengan Nama Orang Lain
- ·Peras Warga dengan Modus Narkoba, 3 Polisi Gadungan di Jakbar Ditangkap
- ·Raih Suara Terbanyak, KPU Tetapkan Pramono Anung
- ·Cara Cek NIK KTP Penerima Saldo Dana Bansos PKH 2025 Tahap I, Cair Tiap 3 Bulan
- ·Pulih dari Penyakit Jantung Rematik Tanpa Operasi Besar
- ·Kapan Jadwal Puasa Ramadan 2025? Intip Prediksi Tanggalnya
- ·Doa dan Harapan Bos Persija buat Ferarri, Hannan dan Dony bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- ·VIDEO: Tanpa Kembang Api, Tahun Baru di Times Square Tetap Meriah
- ·Doa dan Harapan Bos Persija buat Ferarri, Hannan dan Dony bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- ·Walkot Bobby Pastikan Medan Zoo Akan Ditutup Sementara
- ·Anies Baswedan Mohon Buka Kuping Lebar! Masa Jabatan Segera Berakhir, Prasetyo Edi PDIP Nggak Main
- ·Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkomdigi Ajak Generasi Muda dalam Pembangunan Sektor Digital
- ·Siap Bersaing di Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Dorong Penguatan Daya Saing IKM
- ·FOTO: Santapan Lezat Hewan dari Sisa Pohon Natal di Bonbin Berlin
- ·Tampang Guru SD di Grogol yang Cabuli Muridnya Saat Les, Kini Berstatus Buron
- ·Tampang Guru SD di Grogol yang Cabuli Muridnya Saat Les, Kini Berstatus Buron
- ·Tingkatkan Kompetensi Karyawan Milenial dan Gen Z, PNM Kembali Gelar Learning Festival 2024
- ·Prediksi Rata
- ·Anjing Ronald Tannur Tak Berhenti Menggonggong Kala Dieksekusi Tim Kejaksaan