您的当前位置:首页 > 时尚 > Menkop Budi Arie Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Jadi Momentum Kebangkitan Koperasi Susu 正文
时间:2025-06-16 09:04:06 来源:网络整理 编辑:时尚
JAKARTA, DISWAY.ID--Menghadapi besaran susu yang harus digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis quickq ios
JAKARTA,quickq ios DISWAY.ID--Menghadapi besaran susu yang harus digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa ini merupakan kesempatan yang besar bagi Gabungan Koperasi susu Indonesia (GKSI)
Dalam keterangannya, Menkop Budi Arie menyatakan bahwa besaran susu yang diperlukan oleh program MBG akan menjadi peluang bagi GKSI untuk menyerap susu yang diproduksi dalam negeri.
BACA JUGA:Hasil Kunjungan Prabowo ke Tiongkok dan AS, Program Makan Bergizi Gratis Kini Didukung Dua Negara Adidaya
BACA JUGA:Wamendes PDTT Meminta Warga Bekasi Dukung Program Makan Bergizi Gratis
"Tidak perlu takut soal pasar, kan sudah diciptakan dengan adanya program MBG ini. Justru kita saat ini kekurangan pasokan susu, maka kita akan amankan produksi susu dalam negeri untuk kebutuhan MBG," ujar Menkop Budi Arie dalam keterangan resminya pada Jumat 15 November 2024.
Kendati begitu, Menkop Budi Arie juga menekankan pentingnya para peternak sapi perah dan pengelola koperasi susu untuk memastikan kualitas susu yang dihasilkan terjamin dan harga bisa bersaing.
"Jadi jangan khawatir kalau soal takut produk susu lokal tidak terserap, justru yang harus diperhatikan adalah soal kualitas dan harganya," tegas Budi Arie.
BACA JUGA:Budi Arie Ungkap Produksi Susu Dalam Negeri Tidak Cukup untuk Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Joe Biden Dukung Program Makan Bergizi Gratis yang Digagas Prabowo
Berdasarkan data GKSI, rata-rata produksi harian susu segar mencapai 1,23 juta liter per hari. Sementara kebutuhan untuk memenuhi program MBG sekitar 3 juta liter per hari.
Artinya ada gap yang harus dipenuhi oleh peternak atau koperasi susu nasional dengan meningkatkan produktivitas susu sapi perah.
Namun di sisi lain Menkop Budi Arie menyadari bahwa upaya peningkatan produktivitas susu terkendala beberapa hal seperti jumlah sapi yang terus berkurang.
Sebelum kasus Penyalit Mulut Dan Kaki (PMK) populasi sapi sebanyak 239.196 ekor, namun kini tersisa 214.878 ekor.
BACA JUGA:Badan Gizi Nasional Jamin Program Makan Bergizi Gratis Bakal Serap Susu Lokal
Usai Diperiksa KPK, Yasona Laoly Ditanyai Saat Jadi Menkumham dan Ketua DPP PDIP2025-06-16 08:55
Bolehkah Pengidap Fatty Liver Makan Buah?2025-06-16 08:28
Alasan Mengiris Bawang Merah Bikin Orang Menangis2025-06-16 08:21
Lebih dari 14 Ribu Perempuan di Indonesia Jadi Korban KDRT Selama 20242025-06-16 08:06
Papa Novanto Prihatin Kader Golkar Kena OTT2025-06-16 07:57
Bergerombol di Musim Hujan, Ini Cara Ampuh Usir Kecoak dari Rumah2025-06-16 07:17
FOTO: Instalasi Dunia Sihir Jadi Spot Instagramable di Plaza Senayan2025-06-16 07:04
Era Prabowo Butuh Dana Infrastruktur Tiga Kali Lipat dari Jokowi, Investasi Swasta Dibuka Lebar2025-06-16 06:51
Buruh Gugat UU MD3 di MK2025-06-16 06:38
ASUS Zenbook S 14 OLED, Laptop Tipis dengan Audio Visual Terbaik2025-06-16 06:21
Batas Waktu dan Tutorial Isi PDSS untuk SNBP di SNPMB 2025, Simak Caranya2025-06-16 08:58
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tak Larang Wisuda Sekolah, Asal Jangan Dipaksakan dan Berlebihan2025-06-16 08:46
Harapan Eks Pramugari Pengidap Kanker: Bertugas di Udara Sekali Lagi2025-06-16 08:27
Bayar Utang Puasa, Bisa Dengan Dua Cara Ini2025-06-16 08:05
Okupansi Hotel Menurun, BUVA Pilih Hati2025-06-16 07:47
Gelombang Protes Mengalir Gara2025-06-16 07:31
IDI Akan Revisi Kode Etik dan Sumpah Dokter Indonesia2025-06-16 07:29
Pantai Kuta Terkikis Nyaris Habis Imbas Abrasi2025-06-16 07:26
Makin Nyata, Pramono Sowan ke Rumah Anies! Pertemuan Berlangsung 1 Jam2025-06-16 06:56
Penggila Kopi Wajib Simak, Ini 5 Bahaya Minum Kopi Setiap Hari2025-06-16 06:54