FWCT Gelar Private Placement, Setor Modal Pakai Mesin Produksi
PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT), berencana memperkuat struktur modal melalui aksi korporasi berupa private placement. Setoran modal dilakukan dalam bentuk aset mesin dan peralatan produksi alias inbreng yang melibatkan PT Tri Tunggal Laksana sebagai pihak penyetor inbreng.
Dalam prospektus yang dikutip Senin (16/6/2025), aset yang akan diserahkan berupa mesin dan peralatan produksi yang berlokasi di Jatilengger, Ponggok, Blitar, Jawa Timur. Seluruh aset tersebut tidak sedang dijaminkan dan dinyatakan masih berfungsi dengan baik, meski bukan dalam kondisi baru.
Manajemen menyatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta mendukung ekspansi usaha di tengah prospek cerah industri pengolahan kayu.
“Langkah ini bagian dari strategi Perseroan dalam memperbesar skala bisnis secara berkelanjutan,” tulis manajemen FWCT dikutip senin (16/6/2025).
Baca Juga: Emiten Transportasi SDMU Mau Private Placement 2,27 Miliar Saham untuk Konversi Utang
Adapun, persetujuan aksi korporasi ini akan dimintakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Juni 2025.
Setelah disetujui, FWCT akan menerbitkan 92.655.555 saham baru kepada Tri Tunggal Laksana, dengan asumsi harga pelaksanaan Rp180 per saham yang mengacu pada rata-rata harga penutupan dalam 25 hari bursa terakhir. Namun, harga final akan ditentukan berdasarkan harga rata-rata sebelum pengajuan ke regulator.
Perusahaan telah mendapatkan ruang untuk menerbitkan hingga 187,5 juta saham atau maksimal 10 persen dari total modal disetor penuh. Meski demikian, nilai konversi saham tidak akan melampaui nilai wajar aset inbreng yang telah ditaksir sebesar Rp16,67 miliar oleh Kantor Jasa Penilai Publik.
Baca Juga: Tunggu Restu Investor, GOTO Mau Batalkan Private Placement 120,14 Miliar Saham
Dengan tambahan aset produksi tersebut, FWCT berharap bisa mempercepat pertumbuhan kinerja operasional dan memperkuat daya saing di industri.
(责任编辑:休闲)
- ·Pemerintah Diminta Ulang Kebijakan Impor Beras, Mafia Rusak Harga Gabah di Level Petani
- ·KKP Dorong Pendaftaran Indikasi Geografis Produk Kelautan Perikanan Jadi Gerakan Nasional
- ·Efek Jangka Panjang Makan Kecubung, Bisa Bikin Hilang Akal?
- ·Laporan Keuangan Xiaomi: Tanggung Kerugian Rp14 Juta Per Satu Unit Mobil
- ·Lambat! Disparbud DKI Tak Tahu Soal 4 Atlet Jepang Menyewa PSK
- ·Bos Xiaomi Akui Peminat YU7 Tiga Kali Lipat Lebih Besar Ketimbang SU7
- ·Perbedaan Tapera dengan MLT BPJS Ketenagakerjaan Dibeberkan Kemnaker
- ·Indonesia dan Prancis Siap Perkuat Kerja Sama Strategis di Bidang Pertahanan
- ·Dituding Jegal Anies di Pilkada 2024, Jokowi Akhirnya Buka Suara, 'Apa Urusannya?'
- ·Terungkap! Ini Kenapa Kuliah PTN di Indonesia Tidak Gratis Seperti di Negara Lain
- ·LPKR Rombak Jajaran Direksi
- ·Ayah Ibu Jangan Cuma Salahkan Gadget, Hadirlah untuk Anakmu!
- ·Ahmad Sahroni Serta Nayunda Nabila Dihadirkan Jaksa KPK di Sidang SYL Hari Ini
- ·Memahami Yen Jepang Bisa Jadi Kunci Sukses Trading Forex
- ·Resmi! Perdana Karya Perkasa (PKPK) Ubah Nama Jadi Paragon Karya Perkasa
- ·Ganjar Berkomitmen Mengembalikan Kepercayaan Publik Terhadap Penegakan Hukum
- ·KKP Dorong Pendaftaran Indikasi Geografis Produk Kelautan Perikanan Jadi Gerakan Nasional
- ·Kemenlu Ungkap Penyebab 14 WNI Ditangkap Polisi Hongkong, Singgung Pencucian Uang
- ·Taiwan Blacklist Huawei dan SMIC, China Terancam Kehilangan Akses Teknologi AI Canggih?
- ·Ekosistem Medis Menyeluruh Mayapada Hospital di Pocari Sweat Run 2024