Kementan Dorong Produktivitas Pertanian dan Pemulihan Ekonomi dengan Program Jalan Usaha Tani
SuaraJakarta.id - Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) menjalankan Program Jalan Usaha Tani (JUT). Progam ini bertujuan untuk mempermudah akses petani dalam memperluas jalur distribusi pertanian,quickq费用 serta meningkatkan pendapatan petani.
"JUT bertujuan mempermudah akses para petani dalam memperluas jalur distribusi hasil pertanian serta meningkatkan pendapatan petani," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil menyebutkan, JUT sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Sebagai bagian dari pemulihan perekonomian nasional, Ditjen PSP menyalurkan bantuan. Salah satunya melalui wujud pembangunan jalan pertanian di berbagai daerah dengan pengupayaan tenaga kerja padat karya,” katanya.
Baca Juga:Kementan: Sudah Saatnya Pertanian Konvensional Ditinggalkan
Program JUT termasuk kegiatan konservasi dan rehabilitasi lahan pertanian berupa pengembangan jalan pertanian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.
"Tujuan pelaksanaan kegiatan konservasi dan rehabilitasi lahan pertanian melalui bantuan pemerintah, dalam tahun anggaran 2022 adalah membangun jalan pertanian baru dan meningkatkan kapasitas jalan pertanian, memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan pertanian," kata Ali Jamil.
Dalam konteks sistem pertanian modern diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang dapat menunjang penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Selain itu, diperlukan pula penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian untuk mengangkut sarana produksi pertanian (saprodi) dan hasil pertanian, baik dari maupun menuju lokasi.
Pertanian modern membutuhkan dukungan sarana dan prasarana pertanian untuk meningkatkan produktivitas. Salah satunya melalui JUT. Kehadiran JUT memenuhi persyaratan penggunaan alsintan serta pengangkutan sarana produksi dan hasil panen. Dengan semakin mudahnya mobilitas alsintan, maka produktivitas akan meningkat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan petani.
"Majunya sistem pertanian tak hanya ditandai dengan modernisasi pertanian, namun juga meningkatnya produktivitas dan kesejahteraan para petani," kata Ali Jamil.
Baca Juga:Bangun Pertanian Berketahanan Iklim, Kementan Bersinergi dengan Bank Dunia
JUT merupakan program yang sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional, yaitu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menggenjot ekspor.
"JUT akan mempermudah akses alsintan menjangkau areal persawahan. Jalan pertanian akan memutus biaya produksi yang besar dan memberi banyak manfaat untuk petani,” ucap Ali Jamil.
-
Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023, Apa Arti 'Pick Me'?Treatment Berbasis Laser Diprediksi Bakal Tren di Indonesia di 2024Berapa Batasan Waktu Jalan Kaki untuk Penderita Diabetes?Kisah Penumpang Terbangkan Pesawat ke Spanyol Gegara Pilot Tak Datang7 Makanan untuk Meningkatkan Daya Ingat AnakVIDEO: Tuna Sirip Biru Terjual Rp12 Miliar di Pelelangan TokyoAI Prediksi Destinasi di Eropa yang Akan Populer untuk 2024Pengangkatan Deddy Corbuzier di Tengah Efisiensi Anggaran, Istana: Gaji Stafsus Bukan Masalah Besar!Resep dan Cara Membuat Cilok, Pakai Bumbu Kacang sampai KuahBanyak Wanita Lajang di Singapura Mulai Bekukan Sel Telur
下一篇:Dibocorkan Ketua Pelaksana, Lokasi Formula E Akan Diumumkan Pada...
- ·Bacaan Doa Nurbuat: Arab, Latin, dan Terjemahannya
- ·Sudah 3 Harimau Mati di Medan Zoo, Selanjutnya Apa?
- ·Cara Cek Lokasi Pangkalan Gas LPG 3 Kg Terdekat Lewat Aplikasi MyPertamina
- ·Dokter Bagikan Tips Aman Gunakan Tester Makeup di Mal
- ·Pendanaan Bank ke Fintech Tembus Rp49,4 Triliun, UMKM Jadi Sasaran Utama
- ·FOTO: Yoga Surya Namaskar Sambut Tahun Baru di India
- ·3 Kreasi Resep Kwetiau Goreng, Gurih Bikin Nagih
- ·7 Manfaat Daun Kelor: Turunkan Kolesterol sampai Berat Badan
- ·Treatment Berbasis Laser Diprediksi Bakal Tren di Indonesia di 2024
- ·Doa Allahumma Bariklana Fi Rajaba di Bulan Rajab: Arab, Latin dan Arti
- ·INFOGRAFIS: Wijen, 'Si Mungil' Penggugah Selera Makan
- ·Istana Kekeuh Tetap Gelar Retreat Kepala Daerah di Tengah Kebijakan Efisiensi Anggaran
- ·Wahai Para Dosen, Anggaran Tukin 2025 Belum Ada
- ·20 Maskapai Budget Paling Aman di Dunia untuk 2024, Tak Ada dari RI
- ·FOTO: Yoga Surya Namaskar Sambut Tahun Baru di India
- ·KAI Sumut Catat Peningkatan Penumpang Kereta Api Awal Tahun 2025, Stasiun Medan Paling Padat
- ·Macron: Kredibilitas Amerika Serikat dan Eropa Terancam Jika Gagal Akhiri Perang Rusia
- ·Awali Tahun 2024, Rasakan Liburan Spektakuler di Trans Studio Cibubur
- ·Presiden Turki Erdogan dan Istrinya Tiba di Halim, Sigap Memayungi Prabowo
- ·FOTO: Rayakan Tahun Baru dengan Wine Soda dari Anggur Langka Turki
- ·10 Ribu Buruh Sritex Bakal Demo di Jakarta Pekan Depan, Menaker Yassierli Beri Tanggapan
- ·Wajib! Begini Cara Simpan Permanen Akun SNPMB 2025, Buat Camaba yang Daftar SNBP dan SNBT
- ·Dirjen Migas Dinonaktifkan Usai Digeledah Kejagung, Wamen ESDM: Belum Sebulan Menjabat
- ·11 Tempat Wisata Dunia Tak Bisa Dikunjungi pada 2024
- ·VIDEO: Tegangnya Coba Jadi Peserta Squid Game di LA
- ·Pengangkatan Deddy Corbuzier di Tengah Efisiensi Anggaran, Istana: Gaji Stafsus Bukan Masalah Besar!
- ·Tingkatkan Produktifitas Masyarakat Pengepul Barang Bekas, UTA’45 Jakarta Sumbang Alat Press Kaleng
- ·Wajib! Begini Cara Simpan Permanen Akun SNPMB 2025, Buat Camaba yang Daftar SNBP dan SNBT
- ·Jalan Rusak Bikin Maut Mengintai, Pengamat Transportasi: Anggaran Ada, Tapi Kok Masih Berlubang?
- ·4 Hal yang Harus Dihindari Agar Sarapan Kamu Jadi Lebih Sehat
- ·VIDEO: Tertunda Akibat Covid, Festival Gajah di Nepal Kembali Digelar
- ·FOTO: Melihat Keindahan Patung Pasir Karya Seniman di Pantai Spanyol
- ·Bisakah Hubungan Seks Mengubah Siklus Menstruasi?
- ·Banyak Wanita Lajang di Singapura Mulai Bekukan Sel Telur
- ·NYALANG: Sepotong Senja di Lengkung Langit Toulouse
- ·Venesia Batasi Rombongan Tur Wisata, Tak Boleh Lebih dari 25 Orang